Senin, 12 Maret 2018

BENTUK STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN HUBUNGAN KONTRAK


Ini adalah kelanjutan dari materi sebelumnya. pada judul imi, saya akan membagikan  informasi mengenai pengetahuan tentang kelebihan dan kelemahan dari bentuk-bentuk struktur organisasi berdasarkan hubungan kontrak. berikut penjelasannya :

A. Organisasi Tradisional

Teori organisasi Tradisional telah mempengeruhi filsafat manajemen dan tahun 1900 sampai tahun 1950. Ia bersumber pada ide-ide. Adam smith (tahun 1776. Akan tetapi, baru sejak tahun 1900 falsafah tiori tradisional dalam bentuk lebih lengkap disesuaikan oleh Taylor, Fayol, dan Weber yang berkaitan dengan aspek-aspek pembagian kerja, hirakhi ketat, standar, prestasi pekerjaan agar sasaran-sasaran perusahaan dapat dicapai.

Organisasi tradisional memiliki kekurangan seperi : kualitas  yang dihasilkan makin merosot dan para pekerja makin terasing dari pekerjaan mereka. Timbul macam-macam komflik-komflik. Gejala-gejala tersebut dibalas olah pihak manajemen daengan cara-cara yang makin ketat. Kekeliruan pihak manajemen adalah pihak manajemen hanya  menanggapi gejala-gejalanya saja  tetapi bukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah tersebut. Hasil pendekatan menurut teori organisasi tradisional adalah ketidak puasan dalam pekerjaan. Manusia dikorbankan untuk kepentungan produksi.

B. Organisasi Swakelola

Sistem swakelola melatih untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan proyek secara global. Berikut adalah struktur organisasi proyek sistem swakelola. 

Project Manager
  1. Memimpin proyek secara keseluruhan
  2. Berkoordinasi dengan owner atau wakil owner mengenai masalah-masalah non teknis ataupun teknis.
  3. Project Manager tidak diwajibkan standby di proyek tiap saat.

Site Manager

  1. Harus standby di proyek tiap saat. 
  2. Bertanggung jawab terhadap seluruh permasalahan teknis di proyek
  3. Mengkoordinasi seluruh staf proyek di lapangan agar bekerja sesuai dengan jobdesknya
  4. Bertanggung jawab terhadap BMW (Biaya, Mutu dan Waktu)
  5. Membuat time schedule proyek yang dibantu oleh cost control proyek
  6. Mengatur dan membuat kebijakan metode pelaksanaan proyek.

Cost Control & Logistic

  1. Menghitung estimasi volume material struktur dan arsitektur secara keseluruhan.
  2. Mencari penawaran-penawaran harga terbaru dari supplier atau vendor
  3. Membuat RAP (rencana anggaran pelaksanaan)
  4. Membuat laporan mingguan berupa progress pekerjaan lapangan
  5. Membuat laporan bulanan berupa progress dan laporan keuangan.
  6. Mengadakan tender kepada supplier, subkon atau basborong.
  7. Bersama site manager melakukan negosiasi kepada supplier atau subkon
  8. Order material bahan ke supplier
  9. Menghitung Evaluasi Biaya pelaksanaan pekerjaan (EBPP).Dari EBPP dapat diketahui jumlah margin biaya yang sudah dikeluarkan. 
  10. Melakukan opname pekerjaan bassborong atau subkon

Pelaksana Struktur

  1. Mengarahkan dan mendampingi proses pelaksanaan pekerjaan struktur.
  2. Kontrol pekerjaan struktur baik bekisting, pembesian, dan pembetonan. 
  3. Menghitung progres lapangan untuk keperluan opname

Pelaksana Arsitek

  1. Mengarahkan dan mendampingi proses pelaksanaan pekerjaan finishing atau arsitektur.
  2. Kontrol pekerjaan arsitektur seperti dinding, openingan, keramik, dan sebagainya. 
  3. Menghitung progres lapangan untuk keperluan opname.


Pelaksana MEP
  1. Mengarahkan dan mendampingi proses pelaksanaan pekerjaan MEP.
  2. Kontrol pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing. 
  3. Menghitung progres lapangan untuk keperluan opname.
  4. Order bahan material MEP
  5. Membuat bidding penawar-penawar material MEP
  6. Melakukan opname pekerjaan MEP

Surveyor
  1. Setting out bangunan 
  2. Marking level pinjaman
  3. Marking pekerjaan dinding
  4. Cek seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan level dan sipatan.
Drafter
  1. Super impose antara gambar arsitek dan struktur
  2. Membuat shopdrawing gambar arsitek, struktur, dan MEP sebelum dimulai pekerjaan
  3. Melakukan perubahan gambar perencana apabila diperlukan
  4. Membuat asbuilt drawing ketika bangunan sudah dikerjakan

Admin Keuangan
  1. Membuat laporan pajak tiap bulannya.
  2. Membuat laporan keuangan yang meliputi biaya pengeluaran dan pemasukan
  3. Menerima invoice atau tagihan dari supplier atau subkon
  4. Berhubungan dan berkoordinasi dengan akuntan dari owner dengan sepengetahuan cost conrol dan site manager.
Gudang
  1. Menerima dan seleksi bahan material yang datang ke proyek.
  2. Melakukan pembukuan tentang barang yang masuk dan barang yang keluar.
  3. Selalu berkoordinasi dan persetujuan dari cost control
D. Organisasi Proyek Putar Kunci (Turn-key project)
Ciri-cirinya :

  • Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencana maupun pelaksanaan konstruksi
  • Adanya keterlibatan kontraktor spesialis.
  • Jenis kontrak yang diterapkan : harga tetap, harga maksimum bergaransi.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri beserta kelebihan dan kelemahan dari beberapa struktur organisasi proyek pada umumnya, semoga bermanfaat.






 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar